Cerahnya pagi ini membuka awal
baru untuk bersemangat dalam berbuat kebaikan. Tak akan menjadi hal yang sangat
bermanfaat dan sangat disayangkan ketika dipagi hari tak ada gairah hidup yang
mampu merubah diri jika tak mau merubahnya pula. Hasil dari itu semua akan
berbalik pada diri kita sendiri. Terkadang sangat mudah mengingatkan, tetapi
jika yang diingatkan tak kunjung berubah dan malah menghiraukannya itu karena
kau kurang memiliki usaha yang cukup dan masih memiliki banyak potensi untuk
merubahnya kearah yang benar.
Namun suatu saat di negeri
Persia, seorang pemuda yang belum jelas arah hidupnya masih terus berfikir
keras kearah mana hidupnya ini. Jika ia dihidupkan ke dunia ini hanya untuk
melakukan itu-itu saja mungkin itu adalah hal yang sangat membosankan dan
apakah hidup ini berguna? Dengan kemampuan yang ada berhari-hari dirinya dilema
oleh suatu hal yang tak tau hal itu. Ada sesuatu yang janggal dihidupnya ini.
Kebiasaannya sehari-hari
menyembah api. Mulai dari keluarganya dan lingkungan sekitarnya pun menyembah
api semua (majusi). Padahal api tak bisa apa-apa selain membakar dan
menghangatkan. Dirinya tak merasa nyaman dengan kehidupannya dan agamanya ini. Dimulai
dari berfikir 5W + 1H dirinya jabarkan mengenai agama majusi ini. Hingga suatu
saat pemuda ini pergi dan meninggalkan kehidupan kebangsawanannya. Dia pergi ke
Jazirah Arab untuk mencari jati diri sebenarnya sampai menemukan yang pas dan
cocok dengan dirinya.
Tak lama, dirinya menemukan agama
yang mampu masuk logika, jelas, dan tidak dibuat-buat dari mana asalnya. Itulah
Al-Islam, agama terakhir untuk seluruh umat manusia didunia ini. Walaupun masih
awal dalam memahami islam, ia giat mempelajari Islam. Sampai mengikuti apa-apa
yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Setelah banyak belajar mengenai
islam, hingga suatu saat setelah terjadinya hijrah dari mekah ke madinah,
pemuda ini ikut dalam suatu peperangan yang sangat menyudutkan islam. Pasukan
Muslimin khawatir dengan keselamatan mereka karena berada pada wilayah yang
sangat terhimpit dan terkepung. 24.000 orang prajurit di bawah pimpinan Abu
Sufyan dan Uyainah menghampiri kota
Madinah dengan maksud hendak mengepung dan akan menghabisi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, Agama serta para shahabatnya.
Pasukan tentara ini tidak saja
terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku
yang menganggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Dan peristiwa ini
merupakan percobaan akhir dan menentukan dari pihak musuh-musuh Islam, baik
dari perorangan, maupun dari suku dan golongan. Pasukan muslimin bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan musyawarah dengan para sahabatnya yang
tetap akan melakukan penyerangan dan bertahan. Tetapi, bertahan seperti apa
yang harus dilakukan? Seketika pemuda dari Persia ini maju dan memberikan saran
agar dibuatkan parit disekeliling madinah yang akan dijadikan benteng
pertahanan.
Inilah ide cerdas dan brilian
disaat berifikir itu terkekang dengan ketakutan ketakutan yang akan dialami.
Pemuda Persia ini adalah Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu, sahabat yang
disayangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di negerinya Persia,
Salman radhiyallahu 'anhu telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan
sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Ide yang mungkin
tidak bisa diterima oleh akal dan sedikit aneh, jika kita berniat dan berusaha
maka hal tersebut akan mampu dicapai.
Perang Khandaq atau yang disebut
sebagai perang parit dan benar benar memiliki bukti nyata terhadap perang
tersebut. Pasukan musuh tak mampu menyerang ke madinah dan mereka tak bisa
berbuat apa apa lagi. Tentunya, hal ini merupakan contoh tauladan bagi kita
semua.
Maka, mendungnya sore hari menuju
malam hari tak membuat surutnya impian ini menjadi sebuah kenyataan. Hingga malam
tiba yang akan menggelapi sebagian dari bumi, jangan pula hadirkan sebagian
keraguan dalam hidup untuk mencapai hal tersebut karena itu sangat berpengaruh
dan akan melunturkan semangat untuk mencari suatu impian dan kebenaran.
Noted by @APratamaaa